Minggu, 22 Juli 2012

Stadtluft Macht Frei


Sebelumnya, pernahkah kalian mendengar atau membaca kalimat pada judul di atas, Stadtluft macht frei? Bagi yang mengerti Bahasa Jerman mungkin bisa mengerti makna tema Kulturfest tahun ini. Namun untuk memperjelas, kami akan berbagi ringkas mengenai latar belakang pemilihan tema ini untuk acara Kulturfest UI 2012.

Stadtluft macht frei (secara harafiah dapat diterjemahkan dengan: udara kota memberi kebebasan). Klausa ini merupakan sebuah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kebebasan para penduduk kota dari sistem feodalisme kekaisaran Romawi di Eropa pada sekitar abad ke-11. Pada saat itu, perdagangan berkembang pesat. Pedagang  merupakan orang – orang yang tidak terikat pada kekuasaan raja, karena mereka hidup mandiri dan berpindah – pindah. Mereka inilah yang kemudian membangun kota, pusat kebebasan yang sesungguhnya. Kota memiliki otonomi sendiri dan  berada di luar daerah kekuasaan raja,  sehingga kota menjadi pusat berkembangnya ide dan kreativitas manusia yang berdasarkan kebebasan dan kritis. Hal ini dikenal juga dengan sebutan budaya urban (Stadtkultur).

Jika dikaitkan dengan kehidupan generasi muda di masa sekarang, budaya urban (Stadtkultur) memberikan kebebasan bagi kita (generasi muda) untuk meng ekspresikan diri, mengkritik sosial, dan me-ngeluarkan opini (berpikir kritis). Ekspresi tersebut dapat dituangkan ke dalam seni (seni rupa, seni musik, sinematografi, fotografi, mode, dll), dan sastra (teater, prosa, puisi). Seni dan sastra dijadikan media dan wadah bagi kebebasan kita. Melalui kedua media inilah generasi muda dapat menampilkan ekspresi atau imajinasi tentang apa yang ingin  disuarakan sebagai bentuk dari kebebasan berpikir kritis kita.

Hal inilah yang kemudian menjadi alasan kami, mahasiswa Program Studi Jerman Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, untuk mengangkat tema Stadtkultur dalam acara tahunan yang diselenggarakan Ikatan Studi Jerman sejak tahun 2000, yaitu Kulturfest 2012. Melalui tema Stadtkultur, kami berusaha mengajak dan menggerakkan masyarakat luas untuk berpikir kiritis, agar kita dapat menyadari bahwa kehidupan tidak bisa dipandang hanya dari satu sisi, melainkan juga dari banyak sisi lain.

Jadi, bagi kalian yang tertarik dengan negara Jerman dan budaya kotanya, jangan lupa untuk datang ke acara ini. Catat tanggalnya, 3-5 OKTOBER 2012!

1 komentar: